Industri otomotif Indonesia sedang menjalani peralihan dari kendaraan bermesin pembakaran internal menuju teknologi elektrifikasi atau yang jamak dikenal sebagai mobil listrik. Ini bisa dilihat dari geliat pabrikan otomotif yang mulai memproduksi mobil listrik, termasuk di Indonesia.
Kesadaran masyarakat akan kelestarian lingkungan menjadi semakin besar beberapa waktu belakangan ini. Hal tersebut juga memengaruhi keputusan dalam memilih kendaraan, yaitu mobil listrik. Di Tanah Air sendiri, penggunaan kendaraan dengan tenaga listrik udah kian lazim. Tapi tahukah kamu apa aja keunggulan dan manfaatnya terutama bagi lingkungan? Pastikan hal ini, Sebelum membeli mobil listrik, pastikan juga kekurangan dan kelebihanya mobil listrik. Mari simak ulasan selengkapnya dibawah ini
Kelebihan Mobil Listrik
Ramah Lingkungan
Mobil berbahan bensin menghasilkan emisi berupa gas CO2 dan CO yang tidak hanya buruk bagi lingkungan, namun juga bagi kesehatan manusia. Ditambah lagi dengan banyaknya jumlah mobil berbahan bakar bensin yang ada di jalanan, semakin menambah urgensi untuk memilih alternatif yang lebih ramah lingkungan. Inilah salah satu kelebihan mobil listrik.
Mobil listrik sama sekali tidak menghasilkan emisi gas buang dari proses kerjanya. Beda hal dengan mobil-mobil dengan mesin pembakaran internal.
Memiliki Torsi Instan
Untuk peforma mobil listrik tidak bisa dianggap remeh. Salah satu karakter yang ditawarkannya ialah mesin dengan torsi puncak langsung tersedia ketika pedal akselerator diinjak. Dengan begitu mobil listrik terasa sangat lincah dan gesit saat digunakan terutama dalam situasi stop and go.
Hal ini jelas sangat berbeda dengan karakter mobil mesin pembakaran internal. Sebabnya torsi puncak baru tersedia pada putaran mesin tertentu.
Kabin Senyap
Mobil listrik merupakan pilihan tepat bagi mereka yang mencari kenyamanan berkendara. Karena tidak ada proses pembakaran di dalam mesinnya, kabin mobil listrik juga jadi lebih senyap.
Bahkan mobil listrik bisa dibilang tidak memiliki suara mesin. Saat sedang melaju di jalanan maka yang terdengar di dalam kabin hanyalah suara roda bersentuhan dengan aspal.
Bebas Ganjil Genap
Poin ini juga menjadi kelebihan dari mobil listrik. Pemilik mobil listrik di DKI Jakarta bisa menggunakan kendaraannya setiap hari tanpa perlu khawatir ditilang karena melanggar peraturan ganjil genap.
Hal ini didasari kebijakan Pergub DKI Jakarta Nomor 88 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 155 Tahun 2018 tentang Pembatasan Lalu Lintas dengan Sistem Ganjil-Genap.
Pajak Murah
Pemerintah memberi beberapa stimulus untuk memperluas penggunaan mobil listrik. Di DKI Jakarta, hal tersebut dilakukan dengan menggratiskan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) dan PKB yang hanya perlu dibayar 10 persen oleh pemilik mobil.
Hal ini tentunya merupakan sesuatu yang sangat menarik bagi calon pemilik. Dalam sebuah laporan media otomotif nasional dicontohkan pajak mobil listrik Hyundai Ioniq Electric dengan skema seperti ini jumlahnya tak sampai Rp1 juta per tahun.
Kekurangan Mobil Listrik
Harga Masih Mahal
Sudah bukan rahasia lagi bahwa harga mobil listrik di Indonesia saat masih relatif mahal bagi kebanyakan orang. Mobil listrik paling murah di Indonesia saat ini adalah DFSK Gelora E yang dijual mulai harga Rp484 jutaan. Produknya pun tergolong segmented karena memiliki wujud sebagai kendaraan komersial.
Sementara itu produk seperti Hyundai Kona atau Ioniq dibanderol dengan angka Rp600 jutaan. Dengan harga mobil listrik yang masih mahal tentunya harus tingkatkan keamanan mobil dari hal yang tidak diinginkan seperti pencurian atau pembajakan. Untuk meningkatkan keamanan gunakan GPS Tracker dari IzzyTrack. Sehingga dapat mengendarai mobil listrik yang masih terbilang mahal dengan aman dan nyaman
Tempat Pengisian Baterai Masih Sedikit
Sebelum beli mobil listrik, poin yang ini kemungkinan menjadi hambatan terbesar bagi banyak orang untuk membeli mobil listrik. Walaupun sebenarnya konsumen juga bisa mengisi daya di tempat tinggalnya.
Namun, ketersediaan fasilitas pengisian daya yang tersebar luas pastinya akan memberikan ketenangan batin tersendiri dalam menggunakan mobil listrik.
Sebagai informasi, dalam hal ini pemerintah lewat Perusahaan Listrik Negara (PLN) sedang berupaya mendirikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sebanyak-banyaknya.
WAKTU PENGECASAN LAMA
Ketika seorang konsumen memutuskan membeli mobil listrik artinya ia harus membangun kebiasaan baru. Mengecas mobil listrik pada malam hari agar dapat digunakan pada pagi atau siang hari.
Sementara itu, SPKLU dengan fasilitas fast charging-nya bisa mengisi daya baterai mobil ini selama 1—2 jam sampai penuh.
Namun, durasi tersebut tetap saja lebih lama dibandingkan proses isi bensin yang mungkin hanya memakan waktu sekitar 10—15 menit jika tanpa adanya antrean.
Itulah beberapa poin kelebihan dan kekurangan mobil listrik. Dibandingkan mobil dengan mesin pembakaran internal, mobil listrik jelas lebih “bersih” karena tidak menghasilkan gas buang.
Namun, masih ada beberapa tantangan yang harus bisa diselesaikan agar peminatnya makin banyak. Hal tersebut utamanya soal harga jual dan ketersediaan tempat pengisian daya agar pengguna tak perlu merasa was-was saat berpergian.
Bagimana? Tertarik untuk beralih ke mobil listrik?